Termasuk dalam obat kaplet yang fungsinya untuk mengatasi infeksi ringan hingga sedang seperti radang amandel, peradangan paru dan pneumonia biasa dikenal dengan nama zithrax. Namun tidak sembarang orang bisa menggunakan obat ini karena termasuk dalam obat keras dan harus menggunakan resep dokter untuk bisa mengonsumsinya.
Indikasi umum obat ini adalah pasien di atas 16 tahun dengan infeksi ringan hingga sedang karena mikroorganisme yang sensitif seperti tonsilitis, faringitis, bronkitis, pneumonia,infeksi kulit dan jaringan lunak, uretritis servisitis yang berhubungan dengan C. Trachomatis, U.urealyticum dan N. Gonorhoeae.
Informasi Kandungan Zithrax
Obat antibiotik ini memiliki kandungan azithromycin yang merupakan golongan makrolida, aktivitasnya terhadap bakteri gram positif dan negatif. Obat ini bekerja dengan cara mengikat subunit 50s dari ribosom bakteri sehingga menghambat translasi mRNA.
Sintesis protein akan terganggu yang mengakibatkan pertumbuhan bakteri terhambat, setelahnya obat tersebut digunakan dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh H. Influenza, M. Catarrhalis, S. Pneumoniae, C. Pneumoniae, H. Influenzae, Streptococcus, S. Aureus atau S. Agalactiae, berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, azitromisin diketahui memiliki status.
- Absorpsi
Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan, ketersediaan hayati mencapai 37 persen, waktu konsentrasi plasma puncak kira-kira mencapai dua sampai tiga jam.
- Distribusi
Tersebar luas di jaringan seperti kulit, paru-paru, amandel, serviks dan sputum yang kemudian masuk ke dalam asi dengan volume yang didistribusikan sebanyak 31-33L/kg, pengikatan protein plasma sebanyak tujuh sampai 51 persen.
- Metabolisme
Adanya metabolisme dalam hati yang kemudian diubah menjadi metabolit tidak aktif.
- Ekskresi
Dilakukan melalui empedu sebanyak 50 persen sebagai obat tidak berubah, utin sebanyak 6-14 persen sebagai obat tidak berubah, sementara waktu paruh eliminasi terminal sekitar 68 hingga 72 jam.
Manfaat Obat
Seperti yang sudah dijelaskan di atas jika azitromisin merupakan antibiotik golongan makrolida yang bisa menghambat sintesis protein. Obat ini bekerja dengan mengganggu siklus perpanjangan rantai peptidil yang secara khusus mengikat subunit 50 S dari ribosom, obat ini dapat menghentikan berkembangnya bakteri dan bisa membunuh bakteri serta mengobati infeksi berikut ini.
- Peradangan pada amandel atau tonsilitis.
- Peradangan pada paru-paru (bronkitis).
- Peradangan pada faring atau faringitis.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak.
- Peradangan pada saluran yang membawa urin atau uretra (uretritis).
- Peradangan pada leher rahim atau serviks (servisitis) yang disebabkan oleh Chlamydia, Neisseria gonorhoeae dan Ureaplasma urealyticum.
Efek Samping
Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makan terlebih dahulu atau sesudahnya, konsumsi makan biasanya dipilih untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang muncul pada saluran pencernaan. Selain itu ada juga efek samping setelah mengonsumsi tersebut, berikut beberapa efek samping yang kerap kali muncul.
- Lelah dan Pusing
Jika pusing ketika berdiri segera bangun dengan lambat atau tetap duduk hingga kondisi jauh lebih baik. Apabila merasa mual pusing, berbaring agar tidak pingsan lalu duduk hingga merasa lebih baik dari sebelumnya.
- Mual
Tetap konsumsi makanan yang sederhana dan jangan mengonsumsi makanan terlalu pedas yang banyak jika merasa mual setelah mengonsumsi zithrax. Biasanya kondisi ini juga disertai dengan diare atau muntah, perbanyak konsumsi cairan agar terhindar dari dehidrasi, keadaan ini ditandai dengan gejala buang air kecil yang sedikit dan baunya tajam.
- Hilang Nafsu Makan
Makan dalam porsi kecil dan lebih sering, konsumsi makanan ringan jika merasa lapar dan pilih makanan yang bergizi seperti tinggi kalori dan protein, bisa dengan mengonsumsi buah kering atau kacang-kacangan.